Pada hari Senin, 17 Februari 2025 lalu Program Pascasarjana – Universitas Cenderawasih mengadakan kuliah umum sebagai bagian dari pembukaan perkuliahan untuk semester Genap Tahun Akademik 2024/2025, yang dilakukan secara virtual dengan menggunakan aplikasi Zoom Meeting. Kuliah umum ini dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Drs. Akbar Silo, MS (Direktur Program Pascasarjana – Universitas Cenderawasih), dan menjadi ajang penting bagi mahasiswa untuk memulai perjalanan akademik mereka, sekaligus membuka wawasan terkait tema besar yang diangkat dalam perkuliahan umum ini, yakni “Pascasarjana Melihat Papua dari Jendela Akademik: Perspektif Sosial-Ekonomi”.
Kuliah umum ini menghadirkan empat pembicara yang memiliki keahlian dan pengalaman yang luar biasa dalam bidang sosial dan ekonomi Papua, baik dari sudut pandang akademis maupun praktis. Para pembicara/pembawa materi, mereka adalah Dr. Frans A. Asmuruf, M.Si (Asisten Direktur I Program Pascasarjana – Universitas Cenderawasih), Prof. Julius Ary Mollet, S.E., MBA.MT.Dev., Ph.D (salah satu Dosen dan Peneliti Senior Universitas Cenderawasih), Dr. Robert Lukas Nadap Awi, S.T., M.T. (Pakar Teknik), serta Wemfrid Wally (Kepala Kampung Nendali Kabupaten Jayapura), yang masing-masing membawa perspektif unik dalam memahami perkembangan sosial-ekonomi di tanah Papua.
Dr. Frans A. Asmuruf, M.Si membuka acara dengan memberikan sambutan hangat kepada seluruh peserta, baik mahasiswa baru maupun mahasiswa lama, serta staf pengajar. Beliau menyampaikan beberapa hal terkait proses akademik dan aturan-aturan yang berlaku dilingkungan Universitas Cenderawaish, serta pentingnya memanfaatkan perkuliahan pascasarjana untuk memperdalam ilmu pengetahuan, serta menumbukan rasa peduli terhadap perkembangan masyarkaat dan ekonomi Papua yang menjadi topik sentral dalam kuliah umum ini.
Prof. Julius Ary Mollet, S.E., MBA.MT.Dev., Ph.D. dalam penyampainnya memaparkan materi, yang menggugah tentang dinamika sosial-ekonomi Papua. Beliau menguraikan tentang bagaimana perkembangan ekonomi daerah ini telah dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, serta tantangan dan peluang yang ada di sektor-sektor utama seperti pertanian, pendidikan dan infrastruktur. Perspektif yang beliau hadirkan memberi gambaran menyeluruh tentang bagaimana ilmu sosial-ekonomi dapat diterapkan dalam konteks Papua untuk menciptakan solusi berkelanjutan bagi pembangunan daerah. Selanjutnya, Dr. Robert Lukas Nadap Awi, S.T., M.T. menyampaikan pemikiran tentang peran teknologi dan inovasi dalam mendukung pembangunan ekonomi Papua, terutapa pada sektor infrastruktur dan teknik. Sebagai seorang ahli teknik, beliau menekankan pentingnya pendekatan berbasis riset dalam membangun infrastruktur yang dapat mempercepat pemangunan daerah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Paparannya juga menyarankan bagaimana perguruan tinggi dapat menjadi pendorong utama dalam menciptakan solusi teknis yang relevan dengan kebutuhan lokal.
Perkuliahan umum ini semakin menarik dengan kehadiran Wemfrid Wally, Kepala Kampung Nendali Kabupaten Jayapura. Beliau memberikan gambaran langsung mengenai tantangan sosial-ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat adat di Papua. Dengan pengalaman dan wawasan yang dimilikinya, Wemfrid Wally membahas tentang pentingnya keterlibatan masyarakat lokal dalam perencanaan pembangunan daerah, serta bagaimana pendekatan yang inklusif dapat membawa perubahan posifit dalam kehidupan sehari-hari warga di pedesaan.
Tema kuliah umum ini sangat relevan, mengingat Papua sebagai wilayah yang kaya akan sumber daya dan budaya, namun juga menghadapi sejumlah tantangan dalam hal pembangunan sosial dan ekonomi. Keempat pemateri berhasil memberikan perspektif yang beragam mengenai bagaimana dunia akademik serta berdasarkan ilmu pengetahuan dan pengalaman dari sisi bidang kelimuan yang dimiliki dapat berkontribusi untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut melalui riset, kebijakan yang berbasis data, serta kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta. Dengan kuliah umum ini, diharapkan seluruh mahasiswa baik yang masih aktif dalam mengemban studi pada Program Pascasarjana – Universitas Cenderawasih dapat semakin terinspirasi untuk menggali lebih dalam mengenai potensi dan tantangan yang ada di Papua, serta berkomitmen untuk mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh selama perkuliah untuk memajukan kesejahteraan sosial dan ekonomi di daerah tersebut. Kuliah umum ini juga menjadi pengingat, bahwa pentingnya peran akademik dalam memberikan solusi nyata bagi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Papua.
Pada hari Senin, 17 Februari 2025 lalu Program Pascasarjana – Universitas Cenderawasih mengadakan kuliah umum sebagai bagian dari pembukaan perkuliahan untuk semester Genap Tahun Akademik 2024/2025, yang dilakukan secara virtual dengan menggunakan aplikasi Zoom Meeting. Kuliah umum ini dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Drs. Akbar Silo, MS (Direktur Program Pascasarjana – Universitas Cenderawasih), dan menjadi ajang penting bagi mahasiswa untuk memulai perjalanan akademik mereka, sekaligus membuka wawasan terkait tema besar yang diangkat dalam perkuliahan umum ini, yakni “Pascasarjana Melihat Papua dari Jendela Akademik: Perspektif Sosial-Ekonomi”.
Kuliah umum ini menghadirkan empat pembicara yang memiliki keahlian dan pengalaman yang luar biasa dalam bidang sosial dan ekonomi Papua, baik dari sudut pandang akademis maupun praktis. Para pembicara/pembawa materi, mereka adalah Dr. Frans A. Asmuruf, M.Si (Asisten Direktur I Program Pascasarjana – Universitas Cenderawasih), Prof. Julius Ary Mollet, S.E., MBA.MT.Dev., Ph.D (salah satu Dosen dan Peneliti Senior Universitas Cenderawasih), Dr. Robert Lukas Nadap Awi, S.T., M.T. (Pakar Teknik), serta Wemfrid Wally (Kepala Kampung Nendali Kabupaten Jayapura), yang masing-masing membawa perspektif unik dalam memahami perkembangan sosial-ekonomi di tanah Papua.
Dr. Frans A. Asmuruf, M.Si membuka acara dengan memberikan sambutan hangat kepada seluruh peserta, baik mahasiswa baru maupun mahasiswa lama, serta staf pengajar. Beliau menyampaikan beberapa hal terkait proses akademik dan aturan-aturan yang berlaku dilingkungan Universitas Cenderawaish, serta pentingnya memanfaatkan perkuliahan pascasarjana untuk memperdalam ilmu pengetahuan, serta menumbukan rasa peduli terhadap perkembangan masyarkaat dan ekonomi Papua yang menjadi topik sentral dalam kuliah umum ini.
Prof. Julius Ary Mollet, S.E., MBA.MT.Dev., Ph.D. dalam penyampainnya memaparkan materi, yang menggugah tentang dinamika sosial-ekonomi Papua. Beliau menguraikan tentang bagaimana perkembangan ekonomi daerah ini telah dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, serta tantangan dan peluang yang ada di sektor-sektor utama seperti pertanian, pendidikan dan infrastruktur. Perspektif yang beliau hadirkan memberi gambaran menyeluruh tentang bagaimana ilmu sosial-ekonomi dapat diterapkan dalam konteks Papua untuk menciptakan solusi berkelanjutan bagi pembangunan daerah. Selanjutnya, Dr. Robert Lukas Nadap Awi, S.T., M.T. menyampaikan pemikiran tentang peran teknologi dan inovasi dalam mendukung pembangunan ekonomi Papua, terutapa pada sektor infrastruktur dan teknik. Sebagai seorang ahli teknik, beliau menekankan pentingnya pendekatan berbasis riset dalam membangun infrastruktur yang dapat mempercepat pemangunan daerah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Paparannya juga menyarankan bagaimana perguruan tinggi dapat menjadi pendorong utama dalam menciptakan solusi teknis yang relevan dengan kebutuhan lokal.
Perkuliahan umum ini semakin menarik dengan kehadiran Wemfrid Wally, Kepala Kampung Nendali Kabupaten Jayapura. Beliau memberikan gambaran langsung mengenai tantangan sosial-ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat adat di Papua. Dengan pengalaman dan wawasan yang dimilikinya, Wemfrid Wally membahas tentang pentingnya keterlibatan masyarakat lokal dalam perencanaan pembangunan daerah, serta bagaimana pendekatan yang inklusif dapat membawa perubahan posifit dalam kehidupan sehari-hari warga di pedesaan.
Tema kuliah umum ini sangat relevan, mengingat Papua sebagai wilayah yang kaya akan sumber daya dan budaya, namun juga menghadapi sejumlah tantangan dalam hal pembangunan sosial dan ekonomi. Keempat pemateri berhasil memberikan perspektif yang beragam mengenai bagaimana dunia akademik serta berdasarkan ilmu pengetahuan dan pengalaman dari sisi bidang kelimuan yang dimiliki dapat berkontribusi untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut melalui riset, kebijakan yang berbasis data, serta kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta. Dengan kuliah umum ini, diharapkan seluruh mahasiswa baik yang masih aktif dalam mengemban studi pada Program Pascasarjana – Universitas Cenderawasih dapat semakin terinspirasi untuk menggali lebih dalam mengenai potensi dan tantangan yang ada di Papua, serta berkomitmen untuk mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh selama perkuliah untuk memajukan kesejahteraan sosial dan ekonomi di daerah tersebut. Kuliah umum ini juga menjadi pengingat, bahwa pentingnya peran akademik dalam memberikan solusi nyata bagi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Papua.
Kota Jayapura | Provinsi Papua | Provinsi Papua Barat | Provinsi Papua Tengah | Provinsi Papua Pegunungan | Provinsi Papua Selatan
Copyright © 2025 Program Pascasarjana – Universitas Cenderawasih. All Rights Reserved. Developed by Team UncenPress & PDIS