UNCEN Voice Club (UVC 2024) - Temu Pakar Dialog Profesor-Doktor-Magister Universitas Cenderawasih

First Session

Dewasa ini, Universitas Cenderawasih sedang berada dalam suasana tantangan global, seiring dengan tagline nasional tentang Indonesia Emas. Hal itu selaras dengan dinamika perkembangan IPTEKS yang hendak di tatakelolakan oleh Universitas Cenderawasih dalam konteks Tridharma Perguruan Tinggi. Sebagai perguruan tinggi yang baru saja memasuki era baru dengan status sebagai PTN-BLU, Universitas Cenderawasih terus berbenah diri untuk menghasilkan 3-dimensi utama, yaitu: lulusan bermutu, karya akademik terpublikasi dan inovasi produk kewirausahaan yang berguna.

Di lain pihak, mesin produksi 3-dimensi itu membutuhkan tahapan proses yang kian berdaya saing menuju wujud cita “socio-engineering entrepreneurial” di tahun 2045 [sebagaimana diterakan dalam dokumen RencanaInduk Universitas Cenderawasih]. Terkait dengan itu, aspek sumber daya manusia Universitas Cenderawasih menjadi taruhan. Sebagai pemikir, sekaligus implementer fungsi-fungsi manajamen, diperlukan kepaduan sikap dan tindakan yang kian apik dan terarah. Oleh sebab itu, digagas rencana kegiatan permanen terjadwal untuk bersatu dalam aksi dan reaksi mengegas dan menemukan solusi terbaik untuk Universitas Cenderawasih masa depan. Sejumlah pakar yang berinisiatif memulai gagasan cerdas ini, antara lain: Dr. Frans A. Asmuruf, M.Si, Prof. Dr. Drs. Avelinus Lefaan, MS, Dr. Alfret A. Antoh, M.Si, pada tanggal 01 Oktober 2024 lalu. Melalui kegiatan UNCEN Voice Club, diharapkan diperoleh sumbang pikir yang solutif dan aplikatif dari para Guru Besar, Doktor dan cendekiawan lainnya di lingkungan Universitas Cenderawasih dengan fokus tematik pada isu-isu Papua dan Universitas Cenderawasih yang relevan dengan perkembangan sosial, politik, budaya, pendidikan serta tantangan dan peluang di Universitas Cenderawasih.

Tujuan dari kegiatan UNCEN Voice Club ini, adalah untuk menghimpun pandangan di berbagai bidang ilmu ang dimiliki oleh pakar atau cendekiawan Universitas Cenderawasih untuk disumbangkan dalam rangka kontribusi terhadap pengembangan Universitas Cenderawasih, Pemerintah dan Masyarakat, terutama di Kawasan Tanah Papua. 

Kemudian tujuan diselenggarakan kegiatan ini, ialah dalam rangka menyambut perubahan IPTEKS global untuk diadaptasikan secara kontekstual dalam format budaya akademik Universitas Cenderawasih (good education government), dan resign tata pemerintahan berwajah ke-Papua-an.

Direktur Program Pascasarjana (Prof. Dr. Drs. Akbar Silo, M.S.)

Untuk  memperingati Hari Ulang Tahun Universitas Cenderawasih yang ke-62, Program Pascasarjana diberikan mandat dan kepercayaan oleh Rektor Universitas Cenderawasih untuk menyelenggarakan sebuah acara UNCEN Voice Club 2024 yang bertemakan “Penguatan Kepakaran Universitas Cenderawasih Menuju Terwujudnya Socio-Engineering Entrepreneurial” dengan berfokus pada topik dialognya yakni “Masa Depan Pendidikan Di Papua : Peran Universitas Cenderawasih Di Tengah Pergulatan Tata Kelola Badan Layanan Umum”

Acara ini adalah yang pertama kali pada tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Universitas Cenderawasih, khususnya Program Pascasarjana yang ditunjuk langsung oleh Rektor Universitas Cenderawasih sebagai Tim Panitia Pelaksana dalam mensukseskan kegiatan tersebut. Uncen Voice Club 2024 ini, diselenggarakan pada hari Sabtu, 09 November 2024 bertempat di Auditorium Uncen, dan dihadiri secara langsung oleh Rektor & Ketua Senat Universitas Cenderawasih sekaligus dalam membuka acara dan memberikan sambutan yang perlu diperhatikan bagi kita semua pada umunya dan khususnya bagi civitas akademik dilingkungan Universitas Cenderawasih. 

Temu pakar dengan open dialog seperti ini, merupakan kesempatan berharga untuk menciptakan kolaborasi yang dapat mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Masing-masing tingkat kepakaran ini membawa kontribusi yang berbeda, namun saling melengkapi dalam menyelesaikan masalah yang lebih kompleks. Seperti yang kita ketahui bahwa pada umumnya Profesor, dengan pengalaman luas dan pemahaman mendalam sering kali menjadi pengarah kebijakan dan inovasi dalam penelitian. Doktor, yang biasanya lebih berfokus pada kajian spesifik, dapat memberikan insight yang tajam dan metodologis dalam menjawab tantangan ilmu pengetahuan terkini. Sementara itu, Magister dengan kemampuan analisis yang terasah, berperan dalam menerjemahkan konsep-konsep teori menjadi aplikasi praktis yang dapat diterapkan di berbagai sektor. Sehingga dengan adanya mediasi melalui pertemuan para pakar ini, diharapkan dapat terciptanya peluang untuk saling berbagai pengetahuan, memperkaya perspektif dan mempercepat proses pengembangan dengan solusi-solusi yang bermanfaat bagi masyarakat dan dunia akademik.

Sambutan Rektor Universitas Cenderawasih

Rektor Universitas Cenderawasih, Dr. Oscar Oswald O. Wambrauw, S.E., M.Sc.Agr

(Dr. Oscar Oswald O. Wambrauw, S.E., M.Sc.Agr), beliau mengatakan bahwa untuk saat ini sudah ada 40 Perguruan Tinggi di Indonesia dalam tahap ke BLU (Badan Layanan Umum), selain itu beliau juga mengatakan terkait kepakaran yang dimiliki untuk mempersiapkan generasi muda, Universitas Cenderawasih perlu memposisikan hal tersebut agar generasi muda sebagai penerus bangsa ini mampu berperan sesuai dengan tema (Socio-Engineering Entrepreneurial) yang sesuai dengan tujuan pencapaian PIP UNCEN yakni berbasis kearifan budaya dan lingkungan pada tahun 2045. Selain itu, Universitas Cenderawasih perlu meningkatkan sinergitas kepakaran untuk menciptakan inovasi dan kreatifitas sebagai bentuk partisipasinya dalam mendukung program-program pemerintah pusat dan daerah dalam bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan, khususnya untuk masyarakat di tanah Papua.

Dalam kegiatan UNCEN Voice Club 2024 ini, dampak yang timbul tidak hanya di Universitas Cenderawasih tetapi juga menjadi bagian pada pembangunan daerah dan tingkat Internasional. Hal ini diharapkan Universitas Cenderawasih menjadi pusat pembangunan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan sains khususnya di wilayah timur Indonesia serta menjadi pusat perhatian yang baik pada tingkat daerah maupun internasional. Selanjutnya, Rektor Universitas Cenderawasih menghimbau kepada jajaran civitas akademika dilingkungan Universitas Cenderawasih, seperti yang dikatakan beliau “Teruslah berkompetisi meningkatkan kemampuan kita untuk dapat berkontribusi untuk Universitas, Bangsa dan Negara”Berkompetisi di dunia pendidikan, baik dalam bentuk akademik, riset ataupun kegiatan ekstrakulikuler, memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk terus berkembang yang dapat memacu individu agar dapat melampaui batasan diri mereka dengan mengasah kemampuan analitis, keterampilan praktis dan meningkatkan kemampuan beradaptasi dengan perubahan yang cepat. Dengan berkontribusi untuk Universitas Cenderawasih sebagai lembaga pendidikan tinggi memiliki peran penting dalam mencetak generasi penerus bangsa yang berkompeten dan berdaya saing. Maka diharapkan keluaran-keluaran yang dihasilkan seperti Alumni dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap reputasi dan prestasi Universitas Cenderawasih. Dengan terus berkompetisi, akan memiliki kesempatan untuk mengembangkan ide-ide inovatif yang tidak hanya dapat mengatasi permasahalan lokal, tetapi juga dapat berdampak luas di tingkat nasional bahkan internasional, serta mahasiswa akan memiliki semangat juang yang tinggi untuk terus berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Lebih dari itu, dengan berkompetisi yang di ikuti dengan sikap sportifitas dan tanggung jawab sosial akan mendorong mahasiswa untuk berperan aktif dalam kegiatan sosial, politik dan budaya yang lebih luas. Dengan demikian, mereka tidak hanya akan menjadi individu yang sukses secara pribadi, akan tetapi juga mereka akan memiliki jiwa kepemimpinan yang bermanfaat bagi negara.

Sambutan Ketua Senat Universitas Cenderawasih

Kepakaran seseorang memiliki potensi besar untuk mendorong kemajuan suatu daerah, teruatama ketika diterapkan secara langsung dalam konteks pembangunan lokal. Seorang ahli, baik dibidang pendidikan, kesehatan, teknologi, ekonomi maupun sektor lainnya, dapat memberikan kontribusi yang signifikan melalui transfer pengetahuan, pelatihan dan pengembangan program yang disesuaikan dengan kebutuhan daerah tersebut. Dengan memanfaatkan kepakaran ini secara optimal, suatu daerah dapat menciptakan ekosistem yang lebih produktif, mandiri dan inovatif yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada suatu daerah tersebut. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh beliau “Kepakaran seseorang dapat dimanfaatkan untuk membangun daerahnya”.

Kepakaran yang dimiliki seseorang merupakan peran yang sangat krusial dalam mendorong kemajuan suatu institusi. Dengan pengetahuan mendalam dan keterampilan khusus yang dimiliki, seorang ahli dapat memberikan solusi-solusi inovatif untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh institusi tersebut. Kepakaran ini tidak hanya berfungsi untuk memperbaiki kinerja internal saja, tetapi juga untuk membentuk budaya kerja yang lebih kolaboratif dan berorientasi pada hasil. Dengan memanfaatkan keahlian secara maksimal, institusi dapat terus beradaptasi dengan perubahan zaman, meningkatkan daya saing dan mencapai tujuan jangka panjang secara lebih efektif. Sebagaimana disampaikan bahwa “Kepakaran digunakan untuk kemajuan institusi”.

Dengan adanya kegiatan open dialog atau temu pakar ini, tentunya menghasilkan output dari beberapa pemateri/ahli pakar yang diantaranya adalah :

Panelis 1 :

Memberikan kesempatan pendidikan kepada generasi muda, termasuk mereka yang terlibat dalam kebiasaan merokok, sangat penting untuk membantu mereka keluar dari keterbatasan dan mencapai potensi terbaik mereka. Di Papua khususnya, yang masih memiliki daerah-daerah khusus yang kurang mendapat perhatian afirmasi (ADIK), inisiatif ini sangat relevan. Anak-anak dari berbagai suku di papua yang hidup di pinggiran, sering kali menghadapi tantangan akses pendidikan, dapat diberdayakan melalui pemberian beasiswa pendidikan. Beasiswa ini tidak hanya memberikan mereka akses ke pendidikan yang layak, tetapi juga membuka jalan bagi perubahan pola pikir dan kebiasaan negatif seperti merokok. Dengan pendidikan, mereka dapat diberikan keterampilan dan wawasan baru yang memungkinkan mereka untuk mengubah hidup mereka dan berkontribusi positif bagi masyarakat serta daerahnya. Namun, perlunya pendekatan dalam waktu yang cukup lama. Sehingga membutuhkan strategi pembelajaran berbasis kelompok sesuai tingkat kemampuan maupun keterbelakangan sosial-ekonomi yang dapat memungkinkan bagi mereka untuk memiliki kesempatan belajar dari orang terdekat. Project base learning juga dapat dikembangkan dalam proses pembelajaran di lingkungan kampus, dengan belajar di perguruan tinggi untuk mengembangkan hal-hal baru sangat bagus untuk dikembangkan.

Kepakaran perlu diasah dengan penyesuaian terhadap  perkembangan politik pembangunan dengan harapan memberikan kesempatan berupa kontribusi kepakaran terleibh dahulu dengan mengukur apa yang akan diperoleh, dengan cara memperluas kerjasama dan dibutuhkannya International Office dan juga setiap fakultas harus memiliki centre of excellent. Hal ini berkaitan dengan kepakaran yang disesuaikan dengan kebutuhan sehingga semua yang sudah ada bisa berkembang sesuai dengan kepakaran di Universitas Cenderawasih.

Pengembangan dan pelatihan untuk mendukung cara belajar dan pemahaman mahasiswa tanpa memandang fisik, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah 1) perlunya dilakukan analisis terkait pengembangan dosen, misalnya pelatihan Pekerti dan AA. Universitas Cenderawasih harus membuka dan melaksanakan kegiatan tersebut; 2) penataan sistem pengembangan dosen sesuai dengan keahlian.

Dalam birokrasi, analisis kebijakan merupakan elemen penting yang berfungsi untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil berbasis pada data dan pertimbangan yang matang. Namun, agar analisis kebijakan tersebut efektif, sangat pending agar prosesnya melibatkan kepakaran yang relevan dengan bidang dan tugas masing-masing institusi. Setiap kebijakan yang diterapkan harus sesuai dengan keahlian para profesional di sektor terkait, baik itu dalam bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan atau bidang lainnya. Dengan demikian, kebijakan yang dihasilkan tidak hanya lebih tepat sasaran, akan tetapi juga dapat lebih aplikatif dan berdampak langsung pada perbaikan kinerja institusi serta kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan birokrasi dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan sangat bergantung pada seberapa baik kepakaran ini dapat diintegrasikan dalam setiap tahap analisis dan keputusan.

Panelis 2 :

Pada saat ini, Universitas Cenderawasih memiliki 236 Pakar yang tersebar di berbagai bidang ilmu, yang merupakan aset berharga bagi perkembangan akademik dan penelitian di Universitas Cenderawasih. Para pakar ini, yang terdiri dari dosen-dosen dengan kualifikasi tinggi, memiliki kemampuan untuk membawa kemajuan dalam berbagai disiplin ilmu dan memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat khususnya di tanah Papua. Namun, untuk mencapai kemajuan yang lebih besar, Universitas Cenderawasih perlu lebih dari sekedar kepakaran individu. Institusi ini harus bergandengan tangan, baik antar dosen, mahasiswa, staf maupun dengan berbagai pihak eksternal, termasuk pemerintah, industri dan lembaga lainnya. Kolaborasi yang erat ini akan memungkinkan pemanfaatan potensi yang ada secara maksimal, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang lebih inovatif dan memperkuat posisi Universitas Cenderawasih sebagai pusat pendidikan dan penelitian unggul. Hanya dengan sinergi yang solid, Universitas Cenderawasih dapat mewujudkan visinya untuk berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan daerah dan meningkatkan kualitas pendidikan di tanah Papua. Sehingga secara keseluruhan, model input-proses-output-income ini menggabarkan bagaimana perguruan tinggi berfungsi sebagai sebuah sistem yang mengolah berbagai input (sumber daya) menjadi hasil yang bermanfaat (output), dengan tujuan menghasilkan pendapatan yang kemudian diinvestasikan kembali guna mendukung proses akademik yang meningkatkan kualitas Universitas Cenderawasih.

Kemudian, memberikan kemudahan akses masuk ke perguruan tinggi Universitas Cenderawasih ini perlu dikolaborasikan dengan peran fakultas untuk memberikan pemahaman yang jelas kepada mahasiswa sejak awal studi, terutama dalam tiga bulan pertama. Periode awal ini sangat krusial karena disinilah mahasiswa mulai beradaptasi dengan kehidupan akademik dan lingkungan kampus. Dengan adanya bimbingan dan orientasi yang terstruktur, yang melibatkan fakultas secara langsung, mahasiswa dapat memahami harapan akademik, tuntutan kurikulum, serta keterampilan yang perlu mereka kuasai. Pemahaman yang kuat sejak awal dapat membantu mahasiswa mengatasi tantangan yang mungkin mereka hadapi, baik dalam hal akademik maupun sosial, sehingga mereka lebih siap dan termotivasi untuk mehyelesaikan studi mereka dengan baik. Dengan pendekatan yang tepat, diharapkan tidak ada mahasiswa dan kemungkinan terbesar yang akan mengalami Drop Out (DO), karena mereka telah diberikan pembekalan dan dukungan yang cukup untuk sukses dalam perjalanan akademik mereka.

Seorang mahasiswa juga perlu dilatih lebih dalam menggunakan bahasa Indonesia pada saat perkuliahan, sehingga proses perkuliahan dapat berlangsung dengan baik. Pentingnya bagi mahasiswa untuk dilatih bahasa Indonesia sejak awal perkuliahan agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif dan lancar. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik akan mempermudah mahasiswa dalam memahami materi kuliah, berkomunikasi atau interaksi antar sesama mahasiswa, dosen dan para staf tenaga kependidikan serta menyampaikan ide dan gagasan secara jelas. Selain itu, pengembangan kurikulum yang relevan dan berkualitas memerlukan kepakaran dosen yang profesional, yang dimana tidak hanya menguasai materi bidang studi tetapi juga memiliki kemampuan dalam menyusun dan mengimplementasikan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dan perkembangan zaman. Dengan demikian, pelatihan bahasa Indonesia yang baik diawal perkuliahan serta kurikulum yang terus diperbaharui akan mendukung tercapainya tujuan pendidikan yang optimal. Dalam pengembangan kurikulum juga nantinya diperlukan kepakaran dosen yang profesional.

Panelis 3 : 

Kerjasama Universitas Cenderawasih antar lembaga perguruan tinggi lainnya serta pemerintah dan swasta memiliki peran yang sangat penting dalam memperkuatkualitas pendidikan dan penelitian di tingkat nasional maupun internasional. Melalui kolaborasi ini, perguruan tinggi dapat saling berbagi sumber daya, pengetahuan dan keahlian serta dapat menemukan solusi dari setiap permasalahan yang timbul seiring berkembangnya zaman, yang pada akhirnya akan memperluas wawasan akademik, meningkatkan inovasi, serta mempercepat transfer teknologi. Selain itu, kerjasama ini juga membuka peluang bagi mahasiswa dan dosen untuk mendapatkan pengalaman internasional, memperluas jejaring profesional dan berkontribusi lebih besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, sinergi antar perguruan tinggi menjadi kunci dalam penciptakan ekosistem pendidikan yang lebih dinamis dan relevan dengan kebutuhan global. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk memperkuat kerjasama tersebut yakni :

1. Universitas Cenderawasih mempunyai PIP Antropologi dan MSA. Perlunya kolaborasi karena pada saat akreditasi akan muncul sebuah pertanyaan, apakah Universitas Cenderawasih memiliki dan telah menjalankan kerjasama secara internasional?. Maka sangat diharapkan Universitas Cenderawasih kedepannya untuk membangun kembali International Office guna memperkuat hubungan internasional dan memperluas kesempatan global bagi mahasiswa dan dosen. Dengan revitalisasi International Office, Uniersitas Cenderawasih dapat lebih mudah menjalin kerjasama dengan universitas asing, meningkatkan program pertukaran mahasiswa serta memperluas peluang riset bersama. Selain itu, International Office juga berperan penting dalam mendukung mahasiswa internasional yang akan menjalankan studinya di Universitas Cenderawasih, sehingga dapat menciptakan lingkungan akademik yang lebih inklusif dan multikultural. Dengan adanya International Office ini, akan menjadi ujung tombak dalam menghadapi tantangan pendidikan global dan meningkatkan reputasi Universitas Cenderawasih di mata dunia (Pendidikan Internasional).

2. Respon cepat terhadap kerjasama internasional sangat penting, namun implementasi MoU harus diikuti dengan dukungan anggaran yang memadai agar kerjasama berjalan efektif. Banyak peneliti dari luar yang tertarik untuk berkolaborasi dengan Universitas Cenderawasih, hal ini dapat membuka peluang besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Salah satu produk dari kerjasama ini adalah pengembangan kurikulum Antropologi Ekonomi yang relevan dengan kebutuhan global, selain penguatan kapasitas dosen melalui pelatihan dan workshop. Dengan dukungan anggaran yang tepat, kersama internasional ini dapat memberikan dampak jangka panjang baik bagi pengembangan akademik maupun reputasi Universitas Cenderawasih di tingkat internasional.

Dalam mengembangkan produk inovatif mahasiswa, Universitas Cenderawasih sudah banyak dan telah berhasil menemukan spesies dan mengajukan hak paten, namun semua pencapaian ini akan sia-sia jika tidak dipublikasikan dengan baik dan optimal. Tanpa publikasi yang cukup, temuan-temuan berharga ini bisa tenggelam dan tidak mendapatkan perhatian yang layak. Oleh karena itu, pentingnya Universitas Cenderawasih untuk memiliki CDC (Centers for Disease Control) yang aktif dalam mendukung penyebaran infromasi ilmiah. Selain itu, kunci keberhasilan dalam pengelolaan BLU (Badan Layanan Umum) adalah dengan melalui proses Review Generating yang berkelanjutan, yang dapat memperkuat kredibilitas dan mempermudah akses bagi para peneliti dan praktisi untuk memanfaatkan temuan-temuan tersebut. Publikasi yang efektif adalah sebagai jembatan utama untuk memastikan bahwa inovasi dan temuan ilmiah mendapatkan dampak positif yang maksimal. Perencanaan dana yang matang sangatlah penting guna mendukung keberlanjutan dan pengembangan Universitas Cenderawasih, terutama di tengah proses transisi menuju status BLU. Meskipun Universitas Cenderawasih sudah menjadi BLU, pengelolaan dana masih seperti SATKER, yang membutuhkan sistem yang lebih terstruktur untuk mendukung operasional jangka panjangnya. Salah satu opsi yang bisa menjadi bahan pertimbangan adalah dengan pengembangan dana abadi, yang dapat diperoleh baik dari hasil riset maupun kontribusi alumni. Misalnya, dengan meminta kontribusi terhadap alumni Rp. 100.000,-/Orang sebagai dana abadi, Universitas Cenderawasih dapat membangun cadangan dana yang dapat digunakan untuk mendukung berbagai program pendidikan dan penelitain di masa depan. Perencanaan dan pengelolaan dana yang tepat akan memastikan keberlanjutan institusi dan meningkatkan kualitas pendidikan di Universitas Cenderawasih.

Panelis 4 :

Universitas Cenderawasih (Uncen) membutuhkan kita, tetapi di sisi lain, eksternal Uncen juga membutuhkan kontribusi kita. Dengan jumlah dosen yang mencapai 687 orang, Uncen memiliki kekuatan luar biasa dari segi sumber daya manusia (SDM), yang tidak hanya memiliki kepakaran internal, tetapi juga berpotensi untuk berkontribusi dalam berbagai bidang eksternal. Para dosen ini harus memenuhi tiga kriteria utama sebagai pakar: pertama, memiliki latar belakang akademik yang solid; kedua, menunjukkan sikap dan perilaku yang baik serta bertanggung jawab; ketiga, memiliki pengalaman yang relevan di bidangnya. 

Sayangnya, sebagian besar dosen Uncen (sekitar 500 orang) masih berada pada pangkat dan golongan IIIc/IIId, yang dapat menjadi kelemahan dalam mengoptimalkan potensi mereka. Namun, dengan SDM yang besar ini, Uncen memiliki peluang besar untuk mengembangkan kurikulum yang lebih relevan dan berbasis pada kebutuhan dunia kerja. Strategi yang dapat ditempuh adalah dengan merevisi mata kuliah atau mendesain ulang deskripsi mata kuliah agar lebih sesuai dengan perkembangan industri dan kebutuhan masyarakat. Dengan pendekatan ini, Uncen dapat memperkuat perannya dalam pendidikan tinggi yang berkualitas dan relevan. Jika dipercayakan membantu pemerintah daerah, wajib didukung oleh sertifikat yang handal serta perlu mematuhi kebijakan-kebijakan terbaru. Peran kita kedepan adalah :

1. Revisi/memperbaiki kurikulum dengan menyesuaikan kebijakan serta aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

2. Perlunya memperkuat sertifikat tenaga ahli, hal ini dapat dilakukan dengan cara menyelenggarakan kegiatan seminar/pelatihan dengan mendatangkan narasumber yang berintelektual dan profesional.

Share on your social media :
Email
Facebook
Twitter
WhatsApp
LinkedIn
Skype
Pinterest
X
Print

Latest Post

Warta – UNCEN Cenderawasih University

Visitor

Flag Counter

Tools

Leave a Comment